Terciumnya Indikasi Kecurangan di Pilgub DKI Jakarta

Indikasi kecurangan di Pilgub DKI 2017 sudah tercium oleh Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan memerintahkan Kapolda Metro Jaya Untuk mengantisipasi ancaman keamanan saat hari pencoblosan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017) mendatang. Dia mengaku mendapatkan beberapa informasi potensi terjadi kecurangan saat pencoblosan Pilgub DKI.

"Hari ini kami meminta kepada Kapolda, Pangdam, Panwaslu, Pemprov DKI dan KPU DKI supaya mereka mengeluarkan pernyataan agar mewaspadai potensi-potensi kerawanan. Contoh, dapat informasi tanggal 15 Februari akan ada massa yang mengajak ramai-ramai mencoblos Paslon tertentu dan lain sebagainya," kata  Tito saat ditemui di kantor Kemenko polhukan, jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, (13/2/2017).

Dia menegaskan, tidak boleh ada kelompok atau pihak tertentu yang memaksa dan mengintimidasi meski secara psikologis terhadap warga untuk memilih pasangan calon tertentu pada saat pencoblosan. Maka dari itu, dia meminta kapolda Metro Jaya untuk menindak tegas jika hal tersebut terjadi di lapangan.

"Kita sudah perintahkan kapolda Metro Jaya untuk perkuat TPS dan melakukan tindakan pencegahan terhadap kecurangan di setiap TPS. Karena kami ingin agar demokrasi ini dilaksanakan dengan prinsip LUBER (langsung umum bebas rahasia)," ujar dia. 

Dia menegaskan, bahwa semua warga khususnya di DKI Jakarta bebas memilih calon pemimpin idolanya sendiri tanpada ada paksaan dan tekanan dari pihak tertentu, maupun bayaran atau sogokan agar memilih cagub tertentu. 

"jadi hak warga bebas menentukan pilihannya sesuai dengan pertimbangan masing masing, bukan karena bayar atau pun di tekan oleh pihak tertentu, apalagi dengan alasan-alasan tertentu. Kasihan negara ini nantinya bisa terus di permainkan oleh petinggi petinggi politik." tandas dia.