Kisah Siti Aisyah, Jadi Tersangka Pembunuhan Kim Jong Nam





Nama Siti Aisyah menjadi buah bibir perbincangan utama terkait kasus pembunuhan terhadap kakak tiri Kim Jong-Un, yaitu Kim Jong-Nam. Perempuan berusia 25 tahun kelahiran Serang, Banten ini dituding terlibat pembunuhan Jong-Nam. Tetapi Korea Utara membelanya.

Semua berawal dari kejadian di Bandar International Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu, Aisyah dan seorang perempuan berkewarganegaraan Vietnam bernama Doan Ti Huang (28) menyergap Jong-Nam. Tak berapa lama kemudian, Jong-Nam meninggal. Dugaannya, Jong-Nam diracun.  

Aparat Diraja Malaysia menuduh Aisyah dan Doan mengecapkan cairan beracun ke wajah Jong-Nam. Entah cairan jenis apa itu, masih dalam tahao penyelidikan. Yang pasti tutur polisi Diraja Malaysia, kedua perempuan ini tahu bahwa cairan yang mereka pakai adalah racun.

"Kedua pelaku wanita tahu bahwa cairan yang mereka pakai adalah racun. Kami tidak tahu Zat kimia jenis apa yang dipakai," tutur Kepala Polisi DIraja Malaysia Khalid Abu Bakar dalam wawancara di markasnya, jalan Bukit Aman, Tasik Perdana, 50480, Kuala Lumpur, Rabu (22/2/2017).

Khalid juga menjelaskan ciri-ciri bahwa Aisyah dan Doan tahu cairan yang mereka gunakan adalah racun. Usai mengusap wajah Jong-Nam dengan cairan itu, Aisyah dan Doan lalu mencuci tangan mereka.

"Seperti dalam video (CCTV) yang kalian lihat, mereka (dua pelaku wanita) itu mengusap wajah Kim Chol, setelah itu mereka membersihkan tangan mereka," ucap Khalid dalam jumpa pers, merujuk pada identitas Jong-Nam dalam paspor yang dibawanya. Jong Nam memang mengantongi identitas paspor dengan nama Kim-Chol. 

Sedangkan pihak pemerintah Korea UTara menepis tuduhan terhadap Aisyah itu. Korea Utara meminta Malaysia membebaskan Doan dan seorang pria warga negara Korea Utara Ri Jong-Chol. Pria tersebut dicurigai Malaysia terlibat pembunuhan terhadap Jong-Nam.

"Pihak Malaysia seharusnya segera membebaskan wanita-wanita tak bersalah dari Vietnam dan Indonesia, serta membebaskan satu warta DPRK, yang ditangkap tanpa alasan," tegas Duta Besar Republik Demokratik Korea untuk Malaysia, Kang Chol.

Dubes Kang Chol juga menyampaikan, baik Doan ataupun Aisyah telah peralat tetapi dia tidak menuturkan lebih lanjut siapa yang menipu mereka. Dijelaskan olehnya, bahwa kedua pelaku wanita pasti sudah meninggal jika membawa racun di tangan mereka.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menduga Aisyah sebagai korban penipuan sehingga terlibat dalam kasus pembunuhan yang menghebohkan ini. Aisyah telah terjebak dalam "reality Show" yang nyatanya merupakan aksi pembunuhan.

"Itu suatu metode, cara baru. ini kan memperdaya ilmulah atau teknologi bahwa racun dengan cara mudah di  lapkan atau di semprotkan disengaja mengenai orang. Bisa saja mereka di tipu dengan cara seakan-akan disetting model reality show," tutur JK kepada wartawan di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat(17/2/2017)

Kerabat Aisyah, Iqbal, menuturkan bahwa Aisyah dipekerjakan oleh agensi yang menangani reality show. Kerjaannya adalah mengisengi orang-orang di Malaysia. Bayarannnya sekitar 2 juta - 3 juta sekali main. Hasilnya ditayangkan di televisi. Namun ada yang janggal, Aisyah tdidak diperbolehkan melihat hasil adegan yang di mainkan.

"Tutur produsernya, untuk apa kamu lihat. Kalau kamu lihat, entar sia-sia. Di jakarta pun mereka pernah melakukan syuting waktu itu. Dia pun nggak boleh melihat hasilnya. Nggak ada dia di TV indonesia," tutur Iqbal kepada media  di Kampung Ranca Sumur, Serang , Banten, Jumat

Kisah Siti Aisyah, Jadi Tersangka Pembunuhan Kim Jong Nam Kisah Siti Aisyah, Jadi Tersangka Pembunuhan Kim Jong Nam Reviewed by Unknown on 7:45 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.