Siapakan Aisyah, salah satu pelaku pembunuhan Kim Jong Nam




Sosok Siti Aisyah sontak menjadi pembicaraan orang banyak. Perempuan asal serang Jawa Barat, itu diberitakan telah ditahan polisi Malaysia karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Kim Jong Nam, Kakak pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, di kuala Lumpur.

Menyelidiki jejak Aisyah bukanlah hal yang mudah. Dikarenakan, nama yang dirilis oleh pihak kepolisian Malaysia pada mulanya menyebut nama Siti Aishah, bukanlah Siti AIsyah. Oleh sebab itu, Ketika kita menelusuri data kependudukannya di Serang, nama Siti Aishah tidak ditemukan.

Dan akhirnya kita sempat melihat foto paspor siti di media masa. Di paspor tersebut tertulis nama SITI AISYAH, kelahiran Serang (jabar), 11 Februari 1992. Dari paspor itu kita bisa mengetahui alamat terakhir yang bersangkutan sebelum pergi ke negeri jiran. Dia sempat tinggal di jalan Angke Indah, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Dari Sanalah penelusuran jejak Siti Aisyah dimulai. Namun, alamat yang tertera di pasport sulit untuk ditemukan. Pasalnya, Alamat rumah tiga lantai tersebut ternyata berada di dalam gang sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor.

Setelah menelusuri kesana-kemaro, Jawa pos berhasil mendapati alamat rumah warna merah tersebut. Namun, rupanya, rumah berukuran sekitar 12x5 meter itu telah di beli oleh orang lain. Rumah itu dulunya di miliki majikan Siti, Liang Kiong, tapi sekarang sudah menjadi milik orang lain.

"ini sekarang menjadi tempat konfeksi. Bos saya kontrak rumah ini sejak tiga tahun lalu," kata anas, 23, salah seorang pegawai di tempat itu, yang menjumpai wartawan. 

Anas bilang dia tidak mengetahu sosok Siti Aisyah yang paspornya beralamat di rumah itu. Namun, dia tahu bahwa pemilik rumah tersebut sebelumnya adalah Liang Kong. "Namun, saya tidak mengetahui alamat dia yang sekarang," ungkapnya.

Penelusuran kita lanjuti ke ketua RT setempat, Rahmat Yusri. Rahmat tidak hanya membenarkan keradaan Siti Aisyah di rumah itu. Dia juga mengetahui hubungan Siti dengan Liang kiong, Si pemilik rumah tersebut.

Tutur dia, Liang kiong merupakan Pengusaha konfeksi sekaligus makelar tanah yang sudah 18 tahun tinggal di rumah gang sempit itu. Sedangkan Siti adalah gadis desa yang pernah menjadi pembantu rumah tangga di rumah tersebut.

"Siti memang cantik orangnya. Putranya Pak Liang Kiong, namanya Gunawan Hasyim, jadi naksir. Mereka akhirnya menikah. Saya lupa persis kapan nikahnya, tapi antara pertengahan 2000-an," ungkap Rahmat.

Hanya, Rahmat menjelaskan dia tidak terlalu mengenal dengan baik keluarga Liang Kiong maupun pribadi Siti Aisyah. Keluarga Tionghoa asal Pontianak tersebut jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Mereka hanya berhubungan apa bila ada keperluan administrasi kependudukan. "Siti juga jarang keluar dari rumah. keluarnya kalau pas belanja saja," imbuhnya.

Pada 2009, tutur Rahmat, Siti dan sang suami sempat pergi ke Malaysia untuk bekerja di sana. Namun, setelah itu hubungan rumah tangga mereka jadi retak.

"yang saya tau sih, mereka sudah bercerai. Anak mereka yang ngurus keluarga lakinya," ucap ketua RT yang sudah menjabat selama 21 tahun itu.

Tidak berapa lama, bisnis konfeksi Liang Kiong pun bangkrut. Lalu dia menjual rumah yang sudah ditinggali selama 19 tahun tersebut. Sejak itu Rahmat kehilangan kontak dengan Keluarga Liang Kiong. Dia hanya sempat bertemu beberapa kali perihal pengurusan surat pindahan.

Rahmat juga mengantarkan kita menemui salah satu kerabat Liang Kiong yang tinggal di tambora. Namanya Tjhai Hon Sin. Rumahnya tidak jauh, Hanya butuh waktu sekitar 10 menit dari rumah lama Liang Kiong.

Dan akhirnya pun kita bertemu dengan Hendra Gunawan itu. Hendra tahu banyak tentang Aisyah karena dirinya juga menantu Liang Kiong. "Siti Aisyah itu pembantu mertua saya yang akhirnya dinikahi Koko (Gunawan Hasyim)," ucap Hendra.

Namun, Keluarga Liong kiong sudah putus hubungan dengan Aisyah sejak enam tahun lalu, Tepatnya setelah Gunawan Hasyim mengatakan kepaa ayahnya (Liang Kiong) bahwa Aisyah selingkuh saat sama sama bekerja di Malaysia.

"Jadi, memang mereka sudah bercerai saat anaknya masih satu tahun. Setelah itu Siti tidak pernah sama sekali datang ke sini," ungkap Hendra Gunawan.

Rio Hasyim, anak Aisyah dan Gunawan Hasyim, di urus kakeknya karena rasa sayang kepada cucu pertamanya itu. Liang kiong pun beberapa kali gagal dalam berbisnis. Dan akhirnya pun dia tinggal bersama menantunya, Hendra.

"sekarang Papa (Liang Kiong) lagi ker rumah sakit. Kalau Koko (Gunawan Hasyim), sekarang kerja di Bangkok, Thailand," tuturnya. Sementara itu, pencarian data melalui Direktorat jendral imigrasi Kemenkum HAM membuahkan informasi seputar identitas dan aktivitas Siti Aisyah. 

KBRI sudah meminta bantuan Ditjen Imigrasi untuk mengecek keaslian paspor bernomor A 9601796 yang diduga milik Aisyah. Sebab, ada kekhawatiran paspor yang digunakan Aisyah itu berisi data palsu seperti dalam film-film bertema spionase.

Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengungkapkan, dari hasil pengecekan nomor paspor, data dalam dokumen tersebut valid. Data itu merujuk pada seorang perempuan bernama Siti Aisyah, kelahiran Serang, 11 Februari 1992. Sesuai dengan data, Aisyah beralamat di Jalan Angke Indah Gang I, Tambora, Jakarta Barat. 

’’Data yang bersangkutan identik. Iya, rumahnya di Tambora itu,’’ ujar Agung yang dimintai konfirmasi kemarin.

Imigrasi memang hanya bertugas memastikan asli tidaknya paspor Aisyah. Dari catatan imigrasi, paspor tersebut ternyata merupakan yang kedua. Aisyah tercatat memiliki paspor sejak 2009. Lantas, dia membuat paspor perpanjangan pada 17 November 2014.

Agung menuturkan, data alamat di paspor pertama juga sama persis dengan paspor kedua. Foto paspor yang pertama dan kedua juga identik. Namun, ada perubahan penampilan Aisyah. ’’Yang kedua terlihat lebih ayu. Mungkin karena dandan,’’ imbuh Agung.

Dari hasil penelusuran imigrasi, Aisyah tercatat secara resmi meninggalkan Indonesia pada 2 Februari 2017 sekitar pukul 08.35. Dia keluar melalui Batam dengan menggunakan feri tujuan Johor, Malaysia. ’’Catatan resmi terakhir ke Johor. Tapi, entah kalau lewat jalur tikus,’’ ungkapnya.

Saat ditanya kemungkinan Aisyah pernah terekam pergi ke Korea Utara, Agung belum bisa memastikan. Sebab, pihaknya harus melihat lebih dahulu data-data perjalanan Aisyah. ’’Yang jelas, dia (Aisyah, Red) belum pernah ada catatan khusus di imigrasi. Misalnya, masuk daftar cekal,’’ tandas Agung. 





Siapakan Aisyah, salah satu pelaku pembunuhan Kim Jong Nam Siapakan Aisyah, salah satu pelaku pembunuhan Kim Jong Nam Reviewed by Unknown on 4:32 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.