PPP Memecat Lulung dan 9 Kader Lainnya

Pemecatan 10 Kader PPP karena berbeda pandangan

Berita Terkini - Abraham Lunggana atau yang biasa kita kenal sebagai haji Lulung, hari ini resmi diberhentikan sebagai kader PPP pimpinan Djan Faridz karena mendukung pasangan calon Pilgub DKI jakarta Anies Baswedan - sandiaga Uno. PPP menyatakan pemecatan Lulung ini juga disertakan dengan pemecatan sembilan kader PPP lainnya.

"Tadi pagi dikirim SK-nya. Sampai sekarang ini belum ada balasan. Dia menghilang. Bukan hanya beliau, kami memecat kader lainnya," tutur Djan ketika jumpa pers du kantor PPP, jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).

Djan mengatakan sembilan kader lainnya sama seperti Lulung, yang telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon yang berbeda dengan PPP Djan, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Oleh karena itu, Djan menjelaskan pemecatan itu adalah upaya terakhir untuk menyatukan suara.

"Kita sudah mencoba menemui, membujuk, tapi imbauan tersebut tidak diindahkan. Pada akhirnya kita sepakat memecat Ketua DPW DKI (Lulung), termasuk anggota DPRD lainnya yang sama seperti beliau, yang menyatakan dukungan yang tidak sepaham dengan DPP-PPP. Ini adalah upaya terakhir kami, karena kami ingin satu pemikiran dan tidak terpecah," tuturnya.

Djan menjelaskan sebelumnya sudah tiga kali pihaknya mengirimkan surat peringatan kepada kadernya. Tetapi, karena respon yang kita dapat tidak sesuai harapan, pemecatan tidak bisa kita hindari.

"Mereka sudah kita berikan surat peringatan 1,2 dan 3, sudah kami undang, bujuk, ajak bicara, jelaskan, tetapi tidak mau mengikuti. Ya sudah, tindakan terakhir pemecatan saja," jelasnya.

Nama-Nama Kader yang di pecat PPP

Wakil Sekjen PPP Djan, Sudarto, menyebut nama sembilan kader tersebut. Dari sembilan kader tersebut, tida di antaranya yang berpindah ke DPP PPP kubu Romahurmuziy (romi).

"KeSepuluh kader itu, diantaranya Haji Lulung , Riano P Ahmad, Maman firmasnsyah, Samsyuddin, Belly L, Nina Lubena, Nasrullah, Helmi, Madnur, dan Iwan Jayadi. Sedangkan yang berpindah ke kubu Romi adalah Madnur, Iwan, dan Helmi," tutur Sudarto.